Cari Blog Ini

Minggu, 10 Januari 2016

PMI mulai mengembangkan Corporate Volunteer

Relawan merupakan ujung tombak PMI dalam tugas-tugas kemanusiaan baik itu pada saat terjadi konflik, bencana maupun pada masa damai. Relawan sesuai dengan AD/ART PMI bahwa pengertian Relawan adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan Kepalangmerahan sesuai dengan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dengan sukarela. Adapun Sukarelawan terwadahi dalam :
1.       Sukarelawan Remaja (Palang Merah Remaja)
2.       Sukarelawan Korps Sukarela (KSR Perguruan Tinggi dan KSR PMI Kabupaten/Kota)
3.       Sukarelawan Tenaga Sukarela (TSR, berbasis masyarakat, Komunitas)
4.       Donor Darah Sukarela (DDS)
Pada masa kini istilah relawan bukanlah hal baru, bukan hanya yang bergerak di bidang social , bidang politik pun sudah menggunakan istilah “Relawan”. Di Perusahaan-perusahaan besar pun mulai menggunakan istilah relawan untuk CSR nya, CSR singkatan dari (Corporate Sosial Responsibilty), CSR merupakan sebuah Pertanggungjawaban Perusahaan/Instansi kepada Pemegang saham, manajemen, karyawan, masyarakat dan lingkungannya dalam segala bidang, dan Jakarta memiliki ratusan hingga ribuan Perusahaan yang ada di Jakarta atau sekedar berkantor di Jakarta, namun terkadang CSR dalam melaksanakan kegiatannya belum tentu efektif atau bermanfaat, terkadang CSR melaksanakan aktivitasanya hanya sekedar formalitas, namun sudah melaksanakan tapi belum maksimal.
PMI DKI Jakarta bekerjasama dengan PMI Pusat dan mendapat dukungan dari Palang Merah Amerika memengembangkan Relawan Mitra/ Corporate volunteer, Relawan-relawan dari unsur corporasi bukan hanya menjalankan tugas dan fungsi CSR namun dalam aplikasinya dilapangan, Relawan tersebut akan mersinergi bersama PMI dalam satu derap dan langkah, sehingga yang diharapkan adalah segala bentuk kontribusi yang diberikan akan tepat sasaran dan maksimal dirasakan oleh masyarakat luas sesuai dengan tujuan awal CSR tersebut hadir.

Relawan Mitra kita sebut merupakan bentuk implementasi AD/ART PMI yaitu melibatkan komunitas professional dalam tugas-tugas kemanusiaan, Relawan mitra di rekrut oleh PMI dengan latarbelakang khusus dan beragam antara lain (Akuntan, Dosen, Manager, IT, Marketing, Programer, Dokter) dan diharapkan mobilisasi nya tidak hanya pada saat masa konflik, bencana namun dapat dimobilisasi pada saat masa damai/tidak ada bencana, bentuk mobilisasinya antara lain dapat berupa pendampingan/asistensi atau pun peningkatan Kapasitas Organisasi PMI (meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Relawan/Staf/Pengurus) sesuai dengan latar belakang pendidikan dan professionalism yang mereka jalani.
Di PMI DKI Jakarta, relawan mitra baru berkembang sekitar 1 – 2 tahun, dan member nya masih terbatas oleh perusahaan-perusahaan binaan PMI, namun di Website PMI Pusat www.pmi.or.id PMI sudah membuat “Open Recruitment” untuk menjaring Relawan dari unsur professional yang ditawarkan pun sudah spesifikasi SDM yang dibutuhkan, dan spesifikasi kebutuhan pun sudah dilakukan oleh PMI, antara lian :
a.       Bidang marketing
b.      Bidang IT/Programer
c.       Bidang Akuntan
d.      Bidang Public Relation
e.      Bidang SDM
f.        Dll
Kedepan memang bukan hanya Dana yang dibutuhkan oleh PMI, Sumber Daya manusia pun diperlukan untuk memperkuat kapasitas Organisasi PMI yang dnilai masih lemah dan perlu penguatan.






Sesuai dengan Manajemen Relawan, PMI mempunyai siklus pembinaan Relawan antara lain
:
1.       Recuipment
Dalam melaksanakan Promosi dan perekrutan, PMI membuka lowongan di website PMI http://www.pmi.or.id/index.php/corporatevolunteer.html di laman tersebut tertera apa pengertian relawan Mitra / Cooperate Volunter serta kapasitas / kompetensi apa saja yang diinginkan/diharapkan dapat bergabung menjadi relawan PMI.

Selain melalui website PMI, PMI Prov DKI Jakarta melalui PSD melakukan penjaringan dengan melakukan pendekatan kepada perusahaan-perusahaan mitra PMI, yaitu perusahaan yang selama ini aktif dalam pelathan pertolongan pertama, ataupun perusahaan yang selalu membantu PMI memberikan bantuan apabila terjadi bencana yang terjadi di Jakarta, data tersebut dikumpulkan dan sebelumnya PMI DKI Jakarta mengadakan sebuah Assesment kebutuhan, Assesment tersebut dilakukan dengan menilai kebutuhan-kebutuhan apa saja yang harus dilakukan oleh PMI untuk memaksimalkan peran dan fungsi pelayanan kepada masyarakat, dari penilaian kebutuhan tersebut, Pokja akan membuat prioritas kebutuhan, kemudian PMI akan mengudang perusahaan-perusahaan yang sesuai dengan hasil penilaian kebutuhan awal.

Setalah mengundang perusahan-perusahaan tersebut diundang kemudian PMI akan melakukan Advokasi dan sosialisasi mengenai program ini, setelah kegiatan tersebut dibuatlah jadwal untuk kegiatan orientasi, dan perusahaan tersebut akan mensosialisasikan kepada Karyawan-karyawati mengenai kegiatan ini dan mengirimkan karyawan yang berminat di jadwal yang sudah ditetapkan untuk diorientasi.

2.       Pelatihan/Orientasi
Orientasi adalah salah satu alur yang harus dilalui oleh seorang yang ingin bergabung menjadi relawan PMI, orientasi adalah membentuk mental dan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada calon relawan.
Relawan-relawan yang akan bergabung bersama Palang Merah harus mendapat orientasi terlebih dahulu, bentuk orientasinya pun beragam sesuai dengan kemampuan waktu yang dimiliki oleh Perusahaan atau individu-individu yang dimiliki oleh perusahaan, dan PMI sudah memahami hal tersebut.
Seperti kita ketahui seorang karyawan yang bekerja di perusahaan pasti memiliki waktu yang terbatas, dan terkadang untuk orientasi yang cukup menyita banyak waktu perusahaan engan memberikan izin, sehingga PMI terkadang harus mengundang secara resmi kepada perusahaan tersebut dengan terlebih dahulu melakukan pendekatan kepada level pimpinan di perusahaan, sehingga karyawan tersebut dapat mengikuti orientasi tanpa dikurangi hak nya sebagai keryawan/tidak terkena sanksi karena sudah mendapat izin dari pimpinan
Solusi ke dua adalah dengan melakukan orientasi kepada calon relawan di waktu libur atau diluar jam kantor hal ini dilakukan dengan kesepakatan antara PMI dengan calon relawan, dan acara nya pun bisa dilakukan di PMI atau tempat lain, seperti café atau restoran.

 sehingga semakin matang dan berhasilnya seorang relawan adalah bagaimana pola pembentukan yang diberikan diawal bergabung, namun untuk membuat sebuah ketertarikan, bukanlah perkara mudah, dikarenakan padatnya kegiatan seorang Karyawan serta isu yang dimunculkan oleh PMI untuk bergabung adalah sebuah seni tersendiri, PMI DKI Jakarta menyadari hal tersebut, sehingga PMI dalam mengemas orientasi ini membungkus dengan pelatihan water rescue, pelatihan water rescue diambil dikarenakan diawal januari DKI Jakarta di prediksi akan terjadi banjir besar, sehingga berlomba-lomba Perusahaan mengirimkan perusahaan untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan ini, hal ini terbukti dengan 30 orang yang diorientasi dari 13 perusahaan mengikuti kegiatan dengan disiplin dan hadir tepat pada waktu nya selama 2 hari di BUmi Perkemahan Cibubur pada tanggal .

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Bapak H. Gde Sarjana Pengurus PMI bidang PMR & Relawan menyambut dengan baik pelaksanaan kegiatan ini dan berharap relawan-relawan yang dihasilkan dalam orientasi dan pelatihan ini akan dapat berkontribusi apabila bencana banjir benar-benar terjadi di Jakarta.

Sesuai dengan siklus manajemen relawan yang ada, keberadaan Relawan Mitra PMI tidak hanya berakhir pada orientasi saja, namun relawan tersebut dapat mengikuti pelatihan teknis maupun pelatihan spesialisasi yang diadakan oleh PMI Kota/Kab Maupun PMI Provinsi DKI Jakarta.

3.       Penugasan/Mobilisasi
Dalam hal penugasan dan mobilisasi Relawan Mitra/ Corporate Volunter pada saat orientasi Para relawan tersebut dibekali keterampilan membaca sebuah rencana operasi tanggap darurat bencana, hal tersebut disebabkan karena relawan-relawan tersebut merupakan representative dari perusahaan yang menaungi mereka, sehingga pada saat bencana banjir terjadi di wilayah dki Jakarta di februari silam 2015, PMI DKI Jakarta menyebarkan Renop Banjir kepada seluruh relawan mitra yang dimiliki, alhasil beberapa bantuan yang datang dari relawan tersebut, antara lian :
a.       PT.Oakwood memberikan bantuan selimut, seprei baru serta pakaian pantas dan sejumlah uang
b.      Komunitas motor membantu pelaksaan Dapur Umum
c.       PT.SUJ membantu mengirimkan susu, mie instant, minyak sayur, pampers, gula pasir, beras dan sejumlah uang
d.      PT.Pegadaian membantu Mobilisasi relawan nya untuk bergabung bersama BASARNAS mengevakuasi korban banjir
e.      Habibie Center membantu dengan memberikan mie instant dan sejumlah uang
f.        Dll
Serta banyak lagi yang diberikan oleh relawan mitra tersebut dalam membantu korban banjir, hal tersebut dimulai dengan orientasi yang efektif serta materi yang simple sehingga relawan dapat membaca dengan baik renop yang dibuat PMI, dan mereka dapat berkontribusi membantu korban banjir sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaannya.

4.       Pengakuan dan Penghargaan
Relawan Mitra adalah relawan yang berkolaborasi dengan system yang dimiliki oleh Perusahaan yang menaungi, dalam hal pengakuan Perusahaan sebisa mungkin untuk menjalin komunikasi dengan perusahaan tersebut antara lain dengan menggodok sebuah MOU/nota kesepahaman, hal tersebut mengatur kontribusi antara PMI dengan Perushaan begitu pun sebaliknya.

Dalam Manajemen Relawan seyogya nya Relawan berada di wilayah dan bukan di provinsi, dikarenakan Relawan Mitra ini merupakan Pilot Project dari PMI Pusat, maka segala sesuatunya dikomunikasikan dengan wilayah, baik pada saat orientasi dan lain sebagainya PMI provinsi berupaya melibatkan PMI Kota/Kabupaten untuk turun langsung, namun memang terkendala mengenai keanggotaan, PMI Pusat sedang mereview system informasi relawan/Database Relawan yang belum mencantumkan Relawan Mitra dalam komponennya sehingga untuk keanggotaan nya belum masuk ke SIM Relawan yang ada di PMI.
Bentuk pengakuan dan penghargaan yang PMI berikan adalah selalu melibatkan setiap kegiatan yang ada di PMI DKI Jakarta, serta mencoba memobilisasi relawan yang ada sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimilikinya, misalnya seorang dokter dapat memberikan seminar kesehatan, seorang HRD dapat memberikan pendampingan kepada HRD PMI sesuai dengan analisas / assesmnet kebutuhan yang PMI DKI Jakarta lakukan diawal program.

5.       Monev

Monitoring dan evaluasi dalam pola pembinaan relawan mitra terus dilakukan secara masif serta menyeluruh, baik kemasan, bentuk orientasi, mobilisasi dan penghargaan, dikarenakan ini merupakan hal baru untuk PMI sehingga pola pembinaannya tidak bisa disamakan dengan relawan dari unsur lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar