Cari Blog Ini

Senin, 29 Februari 2016

Yang muda yang berkarya untuk Kemanusiaan

Pemuda merupakan sebuah proses pendewasaan diri yang sangat penuh dengan perjuangan, begitu banyak pilihan saat menjadi muda, ada pemuda yang memilih disiplin menjalankan hari demi harinya sesuai dengan rutinitas dan jadwal yang ditentukan orang tua dan sekolah, ada pemuda yang terlalu bergejolak, pemberontak, egois dan mencari tantangangan dalam kehidupannya, namun 2 pemuda ini tampil berbeda dari beberapa pilhan tersebut, mereka mengkesampingkan kesibukan rutinitas dan waktu luang untuk berbakti demi kemanusiaan.


Adalah Dominic dan david  murid SMA Global School yang mencoba mencari solusi dari permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat Mega Mendung akan sulitnya mencari air bersih, berbekal dengan keilmuan yang dimiliki nya serta bimbingan dari guru-guru membuat tekad dari Siswa-siswa ini terasah jiwa kemanusiaan nya untuk bisa berbuat lebih kepada yang membutuhkan. Dengan alat ciptaannya yang diberi nama “Hydro Solar Project” siswa ini membuat sumur bor tanah berbasis tenaga surya, sesuatu yang sangat unik dan berharga untuk diberikan kepada yang membutuhkan serta langka di dunia sekarang yang serba individualisme, program ini merupakan project uji coba yang apabila mendapat dukungan akan dikembangkan lebih potensial dan bermanfaat. Dengan penuh semangat Dominic dan david mempresentasikan hasil project nya kepada teman-teman Bloger Sabtu (20/02/2016) sedang menyelenggarakan Sarasehan ke 3 dengan tema  “Save and Care For Humanity” bertempat di lantai 4 gedung PMI DKI Jakarta membuat suasana semakin semarak dan penuh gairah muda yang bebas, semangat dan penuh inovasi dan yang pasti berbeda”.



Itulah karya anak muda bangsa yang berkarya melalui teknologi, dari bidang music banyak pula anak bangsa yang berkarya, Group band Coklat merupakan anak bangsa yang kerap kali menciptakan karya-karya nya melalui musik dan lyrik, sebuah media untuk menuangkan ide, aspirasi, harapan, rasa nasionalisme terkadang percintaan, musik merupakan media tepat menyebarkan semua hal tersebut dikalangan orang banyak terutama pemuda, pemuda merupakan tulang punggung bangsa ini untuk maju setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia, ditengah rintangan akan pembajakan yang membunuh kreatifitas dan harapan Pemusik untuk tetap berkarya dan mencipta lebih banyak musik yang kreatif, begitu banyak pihak yang tidak mendukung akan pentingnya sebuah karya sehingga pembanjakan merupakan sesuatu yang sulit diberantas dinegeri ini, selain itu disamping kurangnya sebuah penghargaan akan sebuah karya, bangsa ini pula masih kurang bangga nya akan sesuatu hasil karya anak bangsa, seperti tas, sepatu, eletas, sepatu, elektronik, dan apapun yang dihasilkan oleh anak bangsa, terkesan tidak berkualitas, murah dan tidak “keren” padahal banyak juga barang-barang yang diciptakan oleh bangsa ini memiliki kualitas yang tidak kalah bagus dengan merk-merk luar negeri, hanya karena barang lokal segala sesuatunya di cap jelek dan tak awet” ujar Jacklin Sang Vocalis, sesuatu yang nyata yang terjadi di tengah-tengah kita, kita tidak malu menggunakan barang-barang KW merk kenamaan, padahal kualitas nya tidak kalah bagus dengan merk original nya.  



Kedua narasumber tersebut di bungkus oleh Sdri. Rofie Staf Program Corporate volunteer PMI, tentang Sukarelawan Mitra” dalam materi nya Sdri.Rofie menegaskan Sukarelawan PMI bukanlah sukarelawan yang harus terjun pada saat konflik, bencana atau situasi sulit, seorang relawan pun dapat berkontribusi saat damai, dengan sesuatu yang mereka bisa berikan, apa itu? Keahlian nya, salah satunya adalah Personil Cokelat yang pada saat itu mendeklarasikan bahwa mereka melengkapi persyaratan menjadi Sukarelawan PMI dengan sebelumnya telah mengisi formulir sukarelawan dan orientasi Kepalangmerahan, personil cokelat dapat berkontribusi sesuai dengan keahliannya yaitu dengan bermain music, dengan music pesan-pesan nasionalisme, nilai kemanusiaan akan lebih di dengar oleh orang lain, apabila blogger menjadi sukarelawan, mereka dapat berkontribusi untuk menulis tentang PMI, entah itu pada saat damai atau bencana/konflik, tulisan lebih memiliki efort yang kuat untuk merubah persepsi, argumen hingga memberikan dukungan kepada PMI dalam tugas-tugas kemanusiaan, sedemikian luas tugas sukarelawan, dan PMI tidak dapat berbuat lebih banyak tanpa ada sukarelawan di garis terdepan di organisasi ini.


Banyak hal yang teman-teman bloger dapatkan di hari tersebut, menggugah rasa nasionalisme akan pentingnya bangga menjadi bagian dari Bangsa Besar ini, bangsa yang kaya akan nilai-nilai religius, budaya dan keragaman, sesuatu yang mungkin tidak dimiliki bangsa-bangsa lain di belahan bumi ini, segala sesuatu dapat kita nikmati bersama dengan menghargai setiap yang kita miliki dan memelihara yang sudah ada pada hari ini untuk kita dan anak cucu kita, dengan semangat kemanusiaan, mari kita berbagi “Save and Care For Humanity”. (Herman)