Cari Blog Ini

Minggu, 10 Januari 2016

Menatap RUU Lambang bersama para Blogger

10 tahun Sudah PMI memperjuangkan RUU Lambang untuk disahkan oleh Dewan Rakyat yang terhormat, dari mulai kepengurusan Bapak H. Mari'e Muhammad hingga Bapak H.Muhammad Jusuf Kalla, mulai dari bikin Talkshow hingga turun ke jalan sudah teman-teman PMI gelorakan, namun hasilnya masih belum maksimal.

Padahal Baleg (Badan Legislatif ) untuk penyusunan RUU Lambang pada tahun 2012 sempat melakukan studi banding ke Turki dan Denmark, mengapa ke 2 tempat itu, hanya Panitia Kerja yang tau, kalau ingin studi banding kenapa tidak ke Tempat Palang Merah di lahirkan saja yaitu Swiss ? sekali lagi hanya Anggota Dewan yang terhormat yang mengetahui. Kunjungan kerja tersebut sempat menjadi sorotan media lantaran Anggota Dewan tertangkap kamera sedang berada di kawasan Nyhavn, Copenhagen pada pukul 14.30 waktu setempat, anggota dewan berada di atas kapal wisata mengarungi sungai indah tersebut.

Memasuki tahun ke 10, Relawan PMI kembali membuat sebuah aksi turun ke jalan untuk mensahkan RUU Lambang, namun hal tersebut ternyata tidak membuahkan hasil yang positif, hal tersebut dilihat dari Proleknas tahun 2016, yang tidak memasukan RUU Lambang di dalam pembahasannya, Melalui media sosialpun sudah di coba dengan #RUULambangPalangmerah, namun entah karena minimnya dukungan, atau strategi pemasarannya kurang berhasil, aksi tersebutpun tidak memberikan efek kejut sama sekali.

Mengapa Kita, bangsa Indonesia memerlukan RUU Lambang? RUU Lambang memastikan Lambang Pembeda yang di akui secara internasional tidak di manfaatkan secara financial, rasis atau apapun juga. Kita melihat dengan mudanya sebuah Rumah Sakit menggunakan Lambang Palang Merah sebagai logo perusahaannya, atau produk kesehatan/kecantikan menggunakan lambang palang merah di produk nya, secara financial hal tersebut akan menimbulkan persepsi yang membingungkan, padahal seyogya nya Lambang Pembeda haruslah tertanam nilai-nilai kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesatuan, Kesemestaan bukan berdasatkan keuntungan semata.


Melihat dari kebutuhan dan pengalaman PMI melakukan aksi, pada tanggal 10 Januari 2015, bertempat di Gedung PMI DKI Jakarta. PMI mengundang para Bloger untuk melihat permasalahan ini secara komprehensif, dengan merujuk kepada tema "Solidaritas untuk Sesama" PMI membuka mata, hati dan Jiwa untuk dapat merasakan apa yang PMI rasakan yaitu insan-insan kemanusiaan yang mendarma baktikan hidupnya untuk sesama, pengetahuan tentang Sejarah Lambang Palang Merah di sampaikan Sdr. Herman, selaku Kepala Seksie Pengembangan PMR & Sukarelawan.

Antara kaget karena baru tahu, atau kaget karena panjangnya sejarah lambang menghiasi wajah-2 para bloger, membuat kita yakin, andai para Dewan yang terhormat mengetaui informasi ini dan tidak dipengarui urusan politik RUU Lambang pasti akan cepat menjadi undang-undang.

Kenapa Bloger? bloger adalah insan-insan yang peka terhadap semua masalah, terlebih lagi untuk hal yang berbau kemanusiaan, karena sejatinya Jean Hendry Dunant adalah Seorang Bloger/Penulis, karena hasil Tulisannya berjudul, a memory of selferino yang tercipta tahun 1862 membuka mata dunia akan pentingnya organisasi yang di ciptakan di masa damai untuk membantu korban perang secara netral dan perjanjian internasional yang mengatur perang lebih manusiawi.

Kegiatan yang disponsori oleh "Tau Dari Bloger" Jakartakita.com dan Group Band Coklat membuat sarasehan ini begitu kental dengan informasi, pengetahuan dan entertain, mudah-2an setelah kegiatan sarasehan ini, akan membuka peluang para bloger menjadi bagian dari PMI, dan menjadi bagian dari perjuangan bangsa ini dalam menggolkan Undang-undang Lambang Palang Merah.

Terima kasih para Bloger, terima kasih pahlawan Dunia Maya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar