Relawan merupakan ujung tombak
PMI dalam tugas-tugas kemanusiaan baik itu pada saat terjadi konflik, bencana
maupun pada masa damai. Relawan sesuai dengan AD/ART PMI bahwa pengertian
Relawan adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan Kepalangmerahan sesuai
dengan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah dengan sukarela. Adapun Sukarelawan terwadahi dalam :
1. Sukarelawan
Remaja (Palang Merah Remaja)
2. Sukarelawan
Korps Sukarela (KSR Perguruan Tinggi dan KSR PMI Kabupaten/Kota)
3. Sukarelawan
Tenaga Sukarela (TSR, berbasis masyarakat, Komunitas)
4. Donor
Darah Sukarela (DDS)
Pada masa kini istilah relawan
bukanlah hal baru, bukan hanya yang bergerak di bidang social , bidang politik
pun sudah menggunakan istilah “Relawan”. Di Perusahaan-perusahaan besar pun
mulai menggunakan istilah relawan untuk CSR nya, CSR singkatan dari (Corporate Sosial Responsibilty), CSR
merupakan sebuah Pertanggungjawaban Perusahaan/Instansi kepada Pemegang saham,
manajemen, karyawan, masyarakat dan lingkungannya dalam segala bidang, dan
Jakarta memiliki ratusan hingga ribuan Perusahaan yang ada di Jakarta atau
sekedar berkantor di Jakarta, namun terkadang CSR dalam melaksanakan
kegiatannya belum tentu efektif atau bermanfaat, terkadang CSR melaksanakan
aktivitasanya hanya sekedar formalitas, namun sudah melaksanakan tapi belum
maksimal.
PMI DKI Jakarta bekerjasama
dengan PMI Pusat dan mendapat dukungan dari Palang Merah Amerika memengembangkan
Relawan Mitra/ Corporate volunteer, Relawan-relawan dari unsur corporasi bukan
hanya menjalankan tugas dan fungsi CSR namun dalam aplikasinya dilapangan,
Relawan tersebut akan mersinergi bersama PMI dalam satu derap dan langkah, sehingga
yang diharapkan adalah segala bentuk kontribusi yang diberikan akan tepat
sasaran dan maksimal dirasakan oleh masyarakat luas sesuai dengan tujuan awal
CSR tersebut hadir.
Di PMI DKI Jakarta, relawan mitra
baru berkembang sekitar 1 – 2 tahun, dan member nya masih terbatas oleh
perusahaan-perusahaan binaan PMI, namun di Website PMI Pusat www.pmi.or.id PMI sudah membuat “Open
Recruitment” untuk menjaring Relawan dari unsur professional yang ditawarkan
pun sudah spesifikasi SDM yang dibutuhkan, dan spesifikasi kebutuhan pun sudah
dilakukan oleh PMI, antara lian :
b. Bidang
IT/Programer
c. Bidang
Akuntan
d. Bidang
Public Relation
e. Bidang
SDM
f.
Dll
Kedepan memang bukan hanya Dana
yang dibutuhkan oleh PMI, Sumber Daya manusia pun diperlukan untuk memperkuat
kapasitas Organisasi PMI yang dnilai masih lemah dan perlu penguatan.
Sesuai dengan Manajemen Relawan,
PMI mempunyai siklus pembinaan Relawan antara lain
:
:
1.
Recuipment
Dalam melaksanakan Promosi dan perekrutan, PMI membuka
lowongan di website PMI http://www.pmi.or.id/index.php/corporatevolunteer.html
di laman tersebut tertera apa pengertian relawan Mitra / Cooperate Volunter serta kapasitas / kompetensi apa saja yang
diinginkan/diharapkan dapat bergabung menjadi relawan PMI.
Selain melalui website PMI, PMI Prov DKI Jakarta
melalui PSD melakukan penjaringan dengan melakukan pendekatan kepada
perusahaan-perusahaan mitra PMI, yaitu perusahaan yang selama ini aktif dalam
pelathan pertolongan pertama, ataupun perusahaan yang selalu membantu PMI
memberikan bantuan apabila terjadi bencana yang terjadi di Jakarta, data
tersebut dikumpulkan dan sebelumnya PMI DKI Jakarta mengadakan sebuah Assesment
kebutuhan, Assesment tersebut dilakukan dengan menilai kebutuhan-kebutuhan apa
saja yang harus dilakukan oleh PMI untuk memaksimalkan peran dan fungsi
pelayanan kepada masyarakat, dari penilaian kebutuhan tersebut, Pokja akan
membuat prioritas kebutuhan, kemudian PMI akan mengudang perusahaan-perusahaan
yang sesuai dengan hasil penilaian kebutuhan awal.
Setalah mengundang perusahan-perusahaan tersebut
diundang kemudian PMI akan melakukan Advokasi dan sosialisasi mengenai program
ini, setelah kegiatan tersebut dibuatlah jadwal untuk kegiatan orientasi, dan
perusahaan tersebut akan mensosialisasikan kepada Karyawan-karyawati mengenai
kegiatan ini dan mengirimkan karyawan yang berminat di jadwal yang sudah
ditetapkan untuk diorientasi.
2.
Pelatihan/Orientasi
Orientasi adalah salah satu alur yang harus dilalui oleh
seorang yang ingin bergabung menjadi relawan PMI, orientasi adalah membentuk
mental dan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada calon relawan.
Relawan-relawan
yang akan bergabung bersama Palang Merah harus mendapat orientasi terlebih
dahulu, bentuk orientasinya pun beragam sesuai dengan kemampuan waktu yang
dimiliki oleh Perusahaan atau individu-individu yang dimiliki oleh perusahaan,
dan PMI sudah memahami hal tersebut.
Seperti kita
ketahui seorang karyawan yang bekerja di perusahaan pasti memiliki waktu yang
terbatas, dan terkadang untuk orientasi yang cukup menyita banyak waktu
perusahaan engan memberikan izin, sehingga PMI terkadang harus mengundang
secara resmi kepada perusahaan tersebut dengan terlebih dahulu melakukan
pendekatan kepada level pimpinan di perusahaan, sehingga karyawan tersebut
dapat mengikuti orientasi tanpa dikurangi hak nya sebagai keryawan/tidak
terkena sanksi karena sudah mendapat izin dari pimpinan
Solusi ke dua adalah
dengan melakukan orientasi kepada calon relawan di waktu libur atau diluar jam
kantor hal ini dilakukan dengan kesepakatan antara PMI dengan calon relawan,
dan acara nya pun bisa dilakukan di PMI atau tempat lain, seperti café atau
restoran.
sehingga
semakin matang dan berhasilnya seorang relawan adalah bagaimana pola
pembentukan yang diberikan diawal bergabung, namun untuk membuat sebuah
ketertarikan, bukanlah perkara mudah, dikarenakan padatnya kegiatan seorang
Karyawan serta isu yang dimunculkan oleh PMI untuk bergabung adalah sebuah seni
tersendiri, PMI DKI Jakarta menyadari hal tersebut, sehingga PMI dalam mengemas
orientasi ini membungkus dengan pelatihan water rescue, pelatihan water rescue
diambil dikarenakan diawal januari DKI Jakarta di prediksi akan terjadi banjir
besar, sehingga berlomba-lomba Perusahaan mengirimkan perusahaan untuk terlibat
secara langsung dalam kegiatan ini, hal ini terbukti dengan 30 orang yang
diorientasi dari 13 perusahaan mengikuti kegiatan dengan disiplin dan hadir
tepat pada waktu nya selama 2 hari di BUmi Perkemahan Cibubur pada tanggal .
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Bapak H. Gde
Sarjana Pengurus PMI bidang PMR & Relawan menyambut dengan baik pelaksanaan
kegiatan ini dan berharap relawan-relawan yang dihasilkan dalam orientasi dan
pelatihan ini akan dapat berkontribusi apabila bencana banjir benar-benar
terjadi di Jakarta.
Sesuai dengan siklus manajemen relawan yang ada,
keberadaan Relawan Mitra PMI tidak hanya berakhir pada orientasi saja, namun
relawan tersebut dapat mengikuti pelatihan teknis maupun pelatihan spesialisasi
yang diadakan oleh PMI Kota/Kab Maupun PMI Provinsi DKI Jakarta.
3.
Penugasan/Mobilisasi
Dalam hal penugasan dan mobilisasi Relawan Mitra/
Corporate Volunter pada saat orientasi Para relawan tersebut dibekali
keterampilan membaca sebuah rencana operasi tanggap darurat bencana, hal
tersebut disebabkan karena relawan-relawan tersebut merupakan representative
dari perusahaan yang menaungi mereka, sehingga pada saat bencana banjir terjadi
di wilayah dki Jakarta di februari silam 2015, PMI DKI Jakarta menyebarkan
Renop Banjir kepada seluruh relawan mitra yang dimiliki, alhasil beberapa
bantuan yang datang dari relawan tersebut, antara lian :
b. Komunitas
motor membantu pelaksaan Dapur Umum
c. PT.SUJ
membantu mengirimkan susu, mie instant, minyak sayur, pampers, gula pasir,
beras dan sejumlah uang
d. PT.Pegadaian
membantu Mobilisasi relawan nya untuk bergabung bersama BASARNAS mengevakuasi
korban banjir
e. Habibie
Center membantu dengan memberikan mie instant dan sejumlah uang
f.
Dll
Serta banyak
lagi yang diberikan oleh relawan mitra tersebut dalam membantu korban banjir,
hal tersebut dimulai dengan orientasi yang efektif serta materi yang simple
sehingga relawan dapat membaca dengan baik renop yang dibuat PMI, dan mereka
dapat berkontribusi membantu korban banjir sesuai dengan kapasitas yang
dimiliki oleh perusahaannya.
4.
Pengakuan dan Penghargaan
Relawan Mitra adalah relawan yang berkolaborasi dengan
system yang dimiliki oleh Perusahaan yang menaungi, dalam hal pengakuan
Perusahaan sebisa mungkin untuk menjalin komunikasi dengan perusahaan tersebut
antara lain dengan menggodok sebuah MOU/nota kesepahaman, hal tersebut mengatur
kontribusi antara PMI dengan Perushaan begitu pun sebaliknya.
Dalam Manajemen Relawan seyogya nya Relawan berada di
wilayah dan bukan di provinsi, dikarenakan Relawan Mitra ini merupakan Pilot
Project dari PMI Pusat, maka segala sesuatunya dikomunikasikan dengan wilayah,
baik pada saat orientasi dan lain sebagainya PMI provinsi berupaya melibatkan
PMI Kota/Kabupaten untuk turun langsung, namun memang terkendala mengenai
keanggotaan, PMI Pusat sedang mereview system informasi relawan/Database Relawan
yang belum mencantumkan Relawan Mitra dalam komponennya sehingga untuk
keanggotaan nya belum masuk ke SIM Relawan yang ada di PMI.
Bentuk pengakuan dan penghargaan yang PMI berikan
adalah selalu melibatkan setiap kegiatan yang ada di PMI DKI Jakarta, serta
mencoba memobilisasi relawan yang ada sesuai dengan kemampuan dan kompetensi
yang dimilikinya, misalnya seorang dokter dapat memberikan seminar kesehatan,
seorang HRD dapat memberikan pendampingan kepada HRD PMI sesuai dengan analisas
/ assesmnet kebutuhan yang PMI DKI Jakarta lakukan diawal program.
5.
Monev
Monitoring
dan evaluasi dalam pola pembinaan relawan mitra terus dilakukan secara masif
serta menyeluruh, baik kemasan, bentuk orientasi, mobilisasi dan penghargaan,
dikarenakan ini merupakan hal baru untuk PMI sehingga pola pembinaannya tidak
bisa disamakan dengan relawan dari unsur lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar